Rahasia Kepemimpinan Kepala Sekolah Islam Yang Sukses : Elemen Kunci dan Indikator Utama

Kepala sekolah merupakan motor pengggerak, penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan.

black and brown checkered textile

Kepala sekolah merupakan motor pengggerak, penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Blake dan Mouton (1964) menjelaskan bahwa dalam memimpin sebuah organisasi diperlukan beberapa elemen yang dapat mengantarkan sebuah kepemimpinan yang efektif yaitu:

  1. Initiative
    Pemimpin harus tanggap dengan keadaan dan kondisi organisasi yang dipimpinnya serta memiliki daya inisiatif yang tinggi sehingga ia mengetahui kapan ia harus memutuskan untuk melakukan suatu kebijakan atau kapan ia harus meninggalkannya berkenaan dengan kesinambungan oganisasi kedepannya.
  2. Inquiry
    Dalam memimpin maka seorang pemimpin harus memiliki informasi yang komprehensif tentang hal yang menjadi tanggung jawabnya. Sehingga ia memiliki pengetahuan tentang berbagai masalah yang terjadi dalam organisasi dan prosedur pemecahannya. Untuk menggali informasi yang komprehensif dibutuhkan kekuatan meneliti dan menganalisa data yang diperoleh agar tidak salah dalam membuat sebuah kebijakan berkaitan dengan tanggungjawabnya.
  3. Advocacy
    Dukungan sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan. Banyak kasus menunjukkan bahwa seorang pemimpin kadang merasa kurang percaya diri dengan perbuatan dan kebijakan yang ia putuskan karena dirinya tidak memiliki dukungan yang maksimal dalam kelompok. Bahkan diera demokrasi saat ini dukungan memiliki peran yang sangat menentukan terhadap jalannya sebuah kepemimpinan.
  4. Conflict solving
    Pemimpin selain memiliki inisiatif dan kreatif juga dituntut harus memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dalam organisasi, baik masalah tersebut bersifat internal maupun eksternal. Sebab jika tidak maka masalah atau konflik yang terjadi dapat mempengaruhi proses kepemimpinan yang berlangsung. Ditambah lagi dengan fungsi pemimpin sebagai penentu kebijakan maka ia dituntut untuk kuat dalam menganalisa segala persoalan organisasi dan mencarikan solusi terbaik dari semua permasalahan tersebut.
  5. Decision making
    Seorang pemimpin dalam menjalankan roda kepemimpinannya dituntut harus memiliki kemampuan dalam memutuskan sesuatu yang terbaik bagi jalannya organisasi dan kepemimpinan yang menjadi tanggungjawabnya. Keputusan yang baik adalah keputusan yang tidak mengecewakan dan menjadikan orang lain frustasi.
  6. Critique
    Jiwa kritis ini menuntut kejelian pemimpin dalam mempin sebuah organisasi. Ia dituntut untuk jeli dan teliti dalam menjalankan organisasi serta dalam mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan organisasi dan menentukan mana yang harus dipertahankan dan dikembangkan dari organisasi di masa mendatang dan mana yang harus ditinggalkan dan diganti dengan kebijakan yang lebih baik.

Dalam konteks sekolah islam, elemen kunci yang dapat ditambahkan adalah sebagai berikut :

  1. Integrasi Nilai-Nilai Islam
    Kepala sekolah harus menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam semua aspek sekolah, dari kurikulum hingga kegiatan sehari-hari, memastikan bahwa setiap kegiatan mendukung pengembangan spiritual dan moral siswa.
  2. Pengembangan Karakter Berbasis Islam
    Fokus pada pembentukan karakter siswa dengan menanamkan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati, baik dalam pendidikan akademik maupun kegiatan sosial.
  3. Kolaborasi dengan Komunitas Muslim
    Membangun kemitraan yang kuat dengan komunitas lokal dan lembaga keagamaan untuk mendapatkan dukungan dan memastikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan komunitas Muslim.

Menurut Martin (1998) ada 7 indikator kepemimpinan kepala sekolah efektif yaitu:

  1. Memiliki visi yang sangat kuat tentang masa depan sekolahnya dan mampu mendorong semua warga sekolah untuk mewujudkan tujuan sekolah.
  2. Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi pesarta didik dan kinerja seluruh warga sekolah.
  3. Senantiasa memprogramkan dan menyempatkan diri untuk mengadakan pengamatan terhadap berbagai aktifitas guru dan pembelajaran dikelas serta memberikan umpan balik (feedback) yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran.
  4. Mendorong pemanfaatan waktu secara efisiensi dan merancang prosedur untuk meminimalisasi stress dan konflik negative.
  5. Mendayagunakan berbagai sumber belajar dan melibatkan seluruh warga sekolah secara kreatif, produktif, dan akuntabel.
  6. Memantau kemajuan peserta didik baik secara individual, maupun kelompok serta memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan pembelajaran.
  7. Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.

Ada 3 indikator yang bisa ditambahkan dalam konteks kepala sekolah islam yaitu :

  1. Kepatuhan pada Prinsip Islam
    Menilai seberapa efektif kepala sekolah mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dalam kebijakan dan praktik sekolah, termasuk pengajaran dan penegakan nilai-nilai etika.
  2. Partisipasi dalam Kegiatan Keagamaan
    Frekuensi dan kualitas keterlibatan kepala sekolah dalam kegiatan keagamaan di sekolah, seperti doa bersama dan pengajian, menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai Islam.
  3. Kepuasan Siswa dan Orang Tua
    Mengukur seberapa puas siswa dan orang tua dengan penerapan nilai-nilai Islam di sekolah melalui survei atau umpan balik, untuk memastikan bahwa nilai-nilai tersebut diterapkan dengan baik.

-Semoga bermanfaat-

Referensi :

  • Kristiawan, M., Safitri, D., & Lestari, R. (2017). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : Dee Publish
  • Sari, D. (2018). Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Ramli, H. (2019). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Konteks Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Al-Kautsar.
  • Ahmad, R. (2020). Strategi Kepemimpinan dalam Sekolah Islam. Yogyakarta: Laksana. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top