Bagaimana Cara Membranding Sekolah Islam Secara Efektif Dan Berkelanjutan

Pendidikan islam merupakan salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter dan peradaban umat. Di era yang penuh tantangan ini, sekolah

laptop computer on glass-top table

Pendidikan islam merupakan salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter dan peradaban umat. Di era yang penuh tantangan ini, sekolah Islam dihadapkan pada berbagai tuntutan dan harapan yang tinggi, baik dari orang tua, masyarakat, maupun pemerintah. Di tengah persaingan yang semakin ketat, diperlukan strategi yang matang untuk membangun identitas yang kuat dan citra positif yang melekat di hati masyarakat.

Memiliki dan membangun brand yang kuat sangat penting dilakukan oleh setiap sekolah islam, diantaranya karena 3 manfaat penting berikut ini :

  1. Menarik Calon Santri
    Branding yang kuat dapat menarik lebih banyak calon santri yang berkualitas
  2. Reputasi dan Kepercayaan
    Branding yang konsisten dan positif membantu membangun reputasi yang baik dan kepercayaan dari masyarakat
  3. Dukungan Finansial
    Branding yang baik dapat menarik donatur dan sponsor untuk pengelolaan sekolah.

Untuk menciptakan brand yang kuat, efektif dan berkelanjutan, pengelola sekolah dapat menerapkan 5 langkah berikut ini :

  1. Analisis dan Riset Brand
  2. Pengembangan Identitas Brand
  3. Pembuatan Konten Branding
  4. Komunikasi dan Promosi
  5. Kolaborasi dan Networking

Analisis dan Riset Brand

Salah satu metode analisis brand yang mudah dibuat adalah analisis SWOT (Strentg, Weakness, Opportunity dan Threats). Yaitu menuliskan kondisi internal sekolah berupa kelebihan dan kekurangan, serta kondisi eksternal sekolah berupa peluang pengembangan maupun tantangannya. Berikut contohnya :

  1. Strengths (kekuatan)
    Kurikulum yang unik dan berbeda, fasilitas yang lengkap, pengajar yang berkompeten.
  2. Weaknesses (kelemahan)
    Fasilitas yang kurang memadai, kurangnya promosi, kurang kompetensi dalam adopsi teknologi.
  3. Opportunities (peluang)
    Peningkatan minat pada pendidikan Islam, dukungan dari pemerintah dan lembaga non-profit, peluang kolaborasi dengan institusi lain.
  4. Threats (ancaman)
    Kompetisi yang ketat, perubahan kebijakan pemerintah, su sosial dan ekonomi yang mempengaruhi pendaftaran.

Pengembangan Identitas Brand

Identitas sekolah sebagai sebuah brand disini meliputi visi dan misi, nilai-nilai inti serta logo dan tagline sekolah. Tentukan visi dan misi, nilai-nilai inti yang sesuai dengan identitas dan tujuan sekolah kemudian buatlah logo sekolah dan tagline sehingga mudah diingat oleh target pasar.

Setelah membuat visi misi secara tertulis, kemudian melakukan evaluasi dan penyesuaian visi dan misi, yaitu pastikan visi dan misi sudah relevan dan sesuai dengan tujuan jangka panjang institusi. Kemudian komunikasikan visi misi kepada seluruh staf, guru, dan siswa agar mereka memahami dan menghayati visi dan misi sekolahnya.

Setelah itu buatlah nilai-nilai inti sekolah secara tertulis berupa prinsip-prinsip mendasar yang menjadi landasan dan pedoman bagi seluruh aktivitas dan kebijakan yang diterapkan di sekolah dan tidak boleh dilanggar. Nilai-nilai inti disini dibuat unik dan berbeda, mencerminkan keunggulan sekolah, dapat menguatkan solidaritas internal, serta mampu mengasah kreativitas dan inovasi.

Selanjutnya membuat desain logo yang mencerminkan identitas dari warna, bentuk, dan elemen desain. Penggunaan logo ini harus konsisten di semua media dan materi promosi.

Terakhir, membuat tagline berupa kalimat Singkat yang mudah diingat, mencerminkan identitas dan inspiratif. Tagline digunakan dalam semua materi promosi untuk memperkuat pesan brand. Contoh: “Mencetak Generasi Qur’ani.”

Pembuatan Konten Branding

Fasilitas sekolah yang perlu disiapkan adalah website dan akun media sosial sekolah baik facebook, instagram maupun youtube. Pembuatan website sekolah dapat mengikuti arahan berikut ini :

  1. Desain Responsif
    • Akses Mudah: Website yang mudah diakses melalui perangkat mobile dan desktop.
    • Navigasi yang Mudah: Struktur navigasi yang intuitif.
  2. Konten Lengkap
    • Informasi Program: Detail tentang program pendidikan, kurikulum, dan ekstrakurikuler.
    • Informasi Program: Detail tentang program pendidikan, kurikulum, dan ekstrakurikuler.
    • Fasilitas: Gambaran fasilitas yang tersedia.
    • Pendaftaran: Informasi tentang prosedur pendaftaran.Dilengkapi SEO (Search Engine Optimization)
  3. Optimisasi Kata Kunci: Penggunaan kata kunci yang relevan untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari.
    • Optimisasi Kata Kunci: Penggunaan kata kunci yang relevan untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari.
    • Konten Berkualitas: Artikel, blog, dan berita yang relevan dan berkualitas

Sedangkan untuk akun media sosial mengikuti panduan berikut :

  1. Platform
    Pilih platform yang paling banyak digunakan oleh target audiens seperti Facebook, Instagram, YouTube.
  2. Konten
    • Postingan Rutin: Kegiatan sehari-hari, prestasi santri, acara khusus, dan cerita inspiratif.
    • Visual Menarik: Foto dan video yang berkualitas tinggi.
  3. Engagement
    • Interaksi dengan Follower: Menjawab pertanyaan dan komentar
    • Sesi Live: Mengadakan sesi live untuk Q&A, acara khusus, dan diskusi

Komunikasi dan Promosi

Strategi komunikasi pesan utama brand harus konsisten. Contoh: “Mencetak Generasi Qur’ani”. Sedangkan media komunikasi yang dipakai yaitu brosur, pamflet, email, publikasi di koran, majalah, dan media online lokal.

Media promosi menggunakan iklan online seperti facebook ads, google ads dengan membidik target audiens yang spesifik. Adapun promosi offline dapat menggunakan promosi di pameran pendidikan, kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mengadakan presentasi atau sosialisasi serta berpartisipasi dalam acara komunitas untuk memperkenalkan sekolah.

Kolaborasi dan Networking

Strategi kolaborasi dan networking yang dapat dilakukan diantaranya kemitraan dengan lembaga lain dan memanfaatkan jaringan alumni.

Kemitraan dengan lembaga lain contohnya kerjasama dengan sekolah lain, universitas, dan organisasi keagamaan dalam program pertukaran, pelatihan, dan seminar. Ataupun dengan cara melakukan kunjungan dan studi banding ke pesantren lain untuk belajar dari pengalaman dan praktek terbaik pesantren lain.

Adapun memanfaatkan jaringan alumni sekolah yaitu dengan membentuk komunitas alumni untuk mendukung promosi dan pengembangan pesantren, menggunakan testimoni dan cerita sukses alumni sebagai alat promosi, serta melibatkan alumni dalam kegiatan pesantren, seperti seminar, workshop, dan acara khusus. -Semoga bermanfaat-.

(Disadur dari tulisan Ustadz Dr. Ridho Abdillah, Lc, MA dengan beberapa tambahan).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top